Setiap orang perlu makan untuk tumbuh dan berkembang. Namun pola makan yang salah bisa mengakibatkan banyak hal, seperti obesitas, kurang gizi, hingga menimbulkan penyakit kekurangan gizi.
Karena itu setiap orang tua wajib mengerti kebutuhan makan anak setiap harinya.
Piramida makanan membantu orang tua menyiapkan makan anak sesuai ketentuan gizi yang benar.
Piramida Makanan
----------------------------------------------------------------- batas Halaman 2 – 3 Malas Mengunyah, maunya ngemut terus! Makanan sudah disuapkan sejak dua menit lalu, tapi mulut adek tetap tidak bergerak. “ Mulutnya sudah kosong belum, Dek... Ayo satu suap lagi... “ begitu biasanya bujukan Ibu agar anak menerima suapan makan berikutnya. Tapi, ketika si kecil membuka mulut, ternyata makanan masih penuh di dalam mulutnya.
Kebiasaan malas mengunyah dialami pada sebagian bayi usia 18 bulan hingga 3 tahun. Malas mengunyah kadang membuat anak langsung menelan makanannya. Padahal menelan makanan yang masih utuh bisa menghambat proses pencernaan.
Malas mengunyah bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Si kecil belum mengetahui cara makan yang benar.
masih belajar menyesuaikan perubahan dari makanan cair ke makanan padat.
Terdapat penyakit di mulutnya, seperti sariawan atau sakit gigi.
Bosan pada menu makanan yang diberikan
Ingin segera menyelesaikan makan agar bisa lebih cepat bermain.
Kalau sudah begitu, Ibu perlu mengetahui cara untuk mengatasinya.
Kenalkan perubahan jenis makanan secara bertahap, sehingga anak tidak kaget dengan perbedaan makanan yang diterimanya.
Ajarkan cara mengunyah yang benar, dengan cara memberi contoh mengunyah makanan di depan si kecil
Buat menu yang bervariasi agar anak tidak bosan
Lakukan suasana makan yang menyenangkan, supaya anak betah duduk di meja makan
Jangan tergesa-gesa menyuruh anak menyelesaikan makannya, agar anak dapat menghabiskan makanan dengan tenang tanpa terburu-buru
Bila terdapat sakit di mulut anak, segera konsultasikan ke dokter
Sebagian Ibu yang kurang tanggap dengan permasalahan makan anak akan membiarkan anak mengemut makanan. Padahal hal semacam itu bisa menimbulkan beberapa dampak buruk bagi pertumbuhan anak.
Mengemut makanan membuat porsi makan anak menjadi lebih sedikit dari seharusnya. Ini bisa membuat anak kekurangan gizi yang seharusnya ia terima.
Membiarkan makanan berada di dalam mulut dalam waktu lama juga bisa menyematkan gigi rusak. Karena makanan yang diemut bisa menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut.
Terbiasa mengemut makanan melanggar etiket makan yang benar.
Apakah anak Ibu tergolong anak yang suka makan sambil jalan-jalan, bermain, atau nonton TV? Berlari-lari mengejar anak untuk menerima suapan, menjadi badut agar anak mau makan, atau malah membiarkan anak makan di depan TV, merupakan berbagai upaya yang dilakukan Ibu agar anak mau makan dan menghabiskan makanannya.
Padahal kebiasaan makan dengan cara seperti itu kurang baik untuk perkembangan anak, terutama dalam hubungannya dengan etika makan yang baik. Karena itu, kebiasaan makan dengan cara seperti ini seyogianya dicegah sejak awal.
Membiarkan anak makan sambil bermain atau nonton TV misalnya, bisa menimbulkan berbagai macam dampak buruk bagi perkembangan anak. *) kebiasaan makan di depan TV membuat anak hanya mau makan di depan TV saja. *) anak jadi tidak bisa membedakan kapan waktu makan, kapan waktu bermain, dan kapan waktu menonton TV *) makan sambil menonton tv membuat proses makan menjadi lebih lama dari seharusnya *) suasana makan sambil menonton membuat anak terbiasa untuk mengemut makanannya. Padahal mengemut makanan bisa merusak gigi anak *) membuat anak tidak bisa mengontrol diri dan emosi yang nantinya akan berpengaruh pada caranya bersosialisasi dengan lingkungan
Kebiasaan demikian akan merepotkan anak saat umurnya bertambah atau saat ia belajar bersosialisasi dengan temannya. Karena itu cara makan anak yang demikian perlu diubah.
Tips mengatasi kebiasaan makan yang tidak baik
Ubah cara orang tua memberi makan. Jangan memberi makan sambil membentak, memaksa, atau menjejalkan makanan ke dalam mulut
Buat jadwal makan yang tepat. Jangan memberi makan anak setelah anak meminum sebotol susu atau memakan camilan.
Biasakan makan bersama anak di meja makan. Dengan melakukan hal ini setiap hari, anak akan mengerti bahwa cara makan yang benar adalah di meja makan.
Jangan biasakan mengikuti anak yang makan sambil berjalan ke sana-ke mari. Biasakan anak untuk selalu duduk di meja makan.
“ Bruuurrr... Hihihi..., “ begitu yang dilakukan bayi setelah menyemburkan makanannya. Ia tertawa karena menganggap menyembur makanan adalah sesuatu yang lucu. Bahkan beberapa orang dewasa yang melihatnya seringkali ikut menertawakan tingkahnya. Akibatnya, si kecil semakin senang menyemburkan makanan.
Sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan si kecil menyemburkan makanan. *) si kecil sudah kenyang sehingga enggan menghabiskan makanannya *) ia bosan dengan menu makanan yang disajikan *) senang dengan suara semburan yang terdengar lucu dan mengasyikkan bagi sang anak *) anak sedang mencari perhatian dari orang-orang di sekitarnya *) merasa tidak nyaman dengan makanan dilidahnya (mungkin terlalu panas, asin, manis, atau hambar)
Kegiatan menyemburkan makanan yang terjadi setiap kali makan,akan mengurangi porsi makan si kecil, dan mengakibatkan kurangnya asupan gizi yang seharusnya diterima oleh anak. Karena itu, kebiasaan makan seperti ini perlu dihentikan sejak awal.
Tips & Trik agar anak tak lagi menyemburkan makanan *) ketika si kecil menyemburkan makanan, jangan berikan reaksi. Cukup berikan komentar atau pengertian agar ia tak mengulanginya lagi *) jangan tertawakan ulahnya *) jangan dimarahi. Tapi berikan makanan pengganti yang kadar gizinya sama dengan yang disemburkan tadi *) bujuk dengan perlahan *) berikan menu makanan yang bervariasi agar si kecil tidak bosan *) cicipi dahulu makanan yang akan diberikan padanya, agar ibu mengetahui apakah makanannya terlalu panas atau tidak, terlalu asin atau tidak, dst *) berikan penjelasan dan pengertian agar si kecil tidak mengulangi perbuatannya
Halaman 8 – 9 Aku mau ini, ini, dan itu... “ Aku mau nasi goreng! “ Baru saja menyuap dua sendok suap nasi goreng, tiba-tiba si kecil meminta yang lain. “ Aku mau kue coklat! “ Belum lagi kue coklatnya habis, ia sudah meminta yang lain, “ Minta biskuit, dong... “ Begitu seterusnya.
Salah satu kebiasaan anak adalah ingin mencoba banyak menu, namun setelah berhasil mendapatkannya, ia akan meninggalkan dan meminta yang lain. Ada beberapa penyebab anak melakukan perbuatan seperti itu. *) anak masih ingin mencoba menu baru *) anak usia ini masih egosentris, ingin agar semua keinginannya dituruti *) ia meniru kegiatan makan orang yang ada di sekitarnya *) ia belum mengenal nilai uang dan berapa yang harus dikeluarkan untuk membeli makanan *) makanan yang sudah diterima kurang enak *) sekedar mencari perhatian orang tua
Agar sikap seperti ini tidak terbawa hingga anak menjadi besar, simak tips berikut ini. *) biasakan makan bersama di meja makan *) berikan pengertian bahwa perut yang sudah kenyang tidak baik untuk diisi lagi, karena bisa mengakibatkan ini dan itu... *) ajak anak berlomba menghabiskan makanan *) jangan menyediakan terlau banyak pilihan menu agar anak tak tergoda untuk mengambil semuanya *) ajar anak untuk menghargai makanan *) sediakan menu makanan yang sesuai dengan selera anak
Keasyikan bermain terkadang membuat anak lupa makan. Bila ditanya, “ Adek udah lapar belum? “ Maka ia akan menjawab dengan cepat, “ Belum... “ Dan apabila Ibu mengajaknya untuk makan, ia akan menjawabnya, “ Nanti dulu... “
Sebenarnya apa sih yang menyebabkan anak bersikap demikian? *) suasana makan yang tidak menyenangkan membuat anak menghindari waktu makan. Suasana tidak menyenangkan bisa disebabkan karena pemaksaan, menu makanan yang kurang menarik, atau menu yang kurang bervariasi. *) terbiasa dengan waktu makan yang tidak teratur *) terlalu sering jajan atau minum susu
Bila dibiarkan, kebiasaan makan seperti ini bisa terbawa hingga dewasa. Karena itu, cegahlah cara makan seperti ini sejak dini.
Berikut tips untuk mengatasinya. *) buatlah jadwal kegiatan termasuk makan, dalam sehari. Dengan demikian anak akan mengerti kapan waktu makan, dan kapan waktu untuk melakukan kegiatan lain. *) buat suasana makan yang menyenangkan. *) kurangi waktu bermain anak. *) kurangi camilan dan susu. *) ajak anak makan bersama. *) sediakan menu yang bervariasi agar anak tidak bosan. *) bersabarlah dalam membujuk anak agar mau makan.
“ Adek, ayo makan nasi dengan sup makaroni... “ ajak Ibu pada balitanya, saat waktu makan tiba. Tapi, jawaban yang keluar dari si kecil adalah, “ Suapi dong...! “
Balita biasanya sudah mampu makan sendiri. Namun balita yang dibiarkan makan dengan cara disuapi membuatnya hanya mau makan kalau disuapi saja. Ibu atau pengasuh yang sedang terburu-buru biasanya memilih meyuapi anak agar proses makan bisa lebih cepat selesai. Padahal anak perlu dibiasaan makan sendiri dengan sendok dan garpu, untuk melatih kemampuan motorik anak.
Kalau sudah begini, Ibu wajib melakukan sesuatu untuk mencegah agar kebiasaan ini tidak terus berlanjut.
Ada beberapa cara untuk membiasakan anak makan sendiri. *) biasakan anak makan di meja makan dengan sendok dan garpu *) bila anak minta disuapi, suapi anak dengan beberapa suapan, lalu anjurkan agar ia melakukannya sendiri *) berikan pujian setiap kali anak berhasil melakukan makan sendiri tanpa disuapi *) berikan semangat untuk meyakinkan bahwa ia sudah cukup besar dan bisa makan sendiri
“ Pokoknya enggak mau makan! Maunya susu saja, “ begitu tampik si kecil setiap kali Ibu atau pengasuh menyodorkan sepiring makanan.
Susu memang mengandung gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak. Karena di dalamnya terdapat karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral. Namun demikian, seiring dengan bertambahnya usia dan kegiatan anak, minum susu saja tidak cukup. Anak perlu diajarkan dan diberi pengertian agar mau memakan makanan padat.
Anak yang berusia diatas1 tahun sebaiknya mulai mengurangi frekwensi minum susunya. Usia yang bertambah membuat kebutuhan anak akan gizi juga bertambah. Susu saja tidak cukup untuk memberikan pasokan gizi bagi anak sudah mulai aktif bergerak ke sana ke mari.
Tips & Trik mengubah kebiasaan minum susu anak. *) kurangi kebiasaan minum susu. Bila sebelumnya minum 6 botol sehari, kurangi jadi 4 botol sehari, lalu kurangi lagi jadi 2 botol sehari *) ganti susu dengan jus atau cairan segar lainnya *) buat aturan baru. Berikan susu setelah ia menghabiskan makannya.
Halaman 16 – 17 Pilih – Pilih Makanan
“ Ini enak, lho... Cobain deh... “ bujuk Ibu, saat mengenalkan makanan baru pada balita. “ Nggak mau... “ jawabnya sambil memalingkan muka.
Hampir semua anak balita punya kebiasaan memilih makanan. Kalau sudah begini, Ibu jadi repot menghadapinya. Sebelum mencari cara untuk mengatasinya, Ibu perlu mengetahui terlebih dahulu, apa penyebabnya. Hilangnya selera makan anak bisa disebabkan oleh beberapa hal. 1. bosan dengan menu makanan 2. sudah kenyang dengan susu atau camilan 3. enggan mencoba menu baru
Yang perlu dihindari Ketika anak mulai rewel dan sulit makan, jangan pernah memaksanya untuk makan. Beberapa Ibu atau pengasuh seringkali memaksa anak untuk makan, baik dengan cara menjejalkan makanan ke dalam mulut, membentak atau memarahinya, atau bahkan mengejar si kecil yang sedang berlarian ke jalanan untuk menghindari makan. Sikap demikian akan membuat anak semakin tidak mau makan.
Tips dan Trik menghadapi si pemilih makanan
Buat anak yang hobi mengobok-obok makanan, sediakan aneka saus tak pedas, dengan sayuran seperti wortel atau buncis rebus, untuk dicelupkan ke dalam saus. Perlihatkan ekspresi wajah yang menunjukan kelezatan, agar anak mengikuti.
Buat anak yang hobi memoles, sediakan aneka macam selai, mentega, keju, dan telur dadar tipis. Ajak anak untuk memoles dan menghias roti, lalu menikmatinya.
Sediakan aneka macam jus buah untuk menjaga kesehatannya
Variasikan makanan dalam bentuk-bentuk yang menarik, agar anak tertarik untuk memakannya.
Ajak anak lain makan bersama, untuk menumbuhkan selera makan.
Tips mengatasi anak yang menyukai atau menolak menu tertentu
Anak nggak mau minum susu. Sajikan susu dengan pilihan rasa yang disukai anak, misalnya rasa coklat, stroberi, moka, vanila, atau pisang
Anak cuma mau makan mi. Buat mi sendiri dari telur dan tepung, dengan menambahkan aneka sayuran dan daging agar gizi terlengkapi
Si kecil nggak mau makan nasi. Kreasikan bentuk nasi, misalnya dijadikan lontong, bacang, nasi uduk, dibentuk kepala orang atau boneka.
Cuma mau makan nasi dengan kecap manis. Sediakan variasi lauk yang banyak mengandung kecap manis seperti semur atau telur kecap.
Cuma mau makan nasi dengan kerupuk. Sediakan variasi lauk dengan menyediakan kerupuk sebagai pelengkap
Cuma mau makan bakso. Buat bakso sendiri dengan variasi daging (ayam, udang, sapi, ikan)
Nggak mau makan sayur. Jadikan sayur sebagai camilan yang dimakan dengan saus, atau dijadikan kue atau puding, dan variasikan olahan sayur agar anak tidak bosan
---------------------------------------------------------------------------- batas Halaman 18 – 19 Membiasakan makan yang baik Kebiasaan anak yang suka memilih makanan, susah makan, atau maunya cuma susu dan ngemil, membuat orang tua membiarkan anak makan sesukanya. Yang penting makan! Padahal membiarkan anak makan sesuka mereka, bisa mengakibatkan banyak hal, seperti obesitas, gizi tak seimbang, dan pertumbuhan yang terhambat.
Agar anak mengerti pentingnya makanan bergizi, perlu diberi pengarahan dan pengertian yang berulang-ulang. Jangan dimarahi. Anak yang dimarahi akan membuat anak semakin tidak peduli dan tidak mau mengerti pentingnya kebutuhan makan yang benar. Berikut tips mengajarkan anak makan yang baik dan sehat.
Jadilah contoh yang baik. Melakukan makan sehat bersama di meja makan, bisa menjadi contoh yang baik bagi anak.
Jangan sediakan camilan manis dan berlemak. Sediakan camilan yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran rebus, atau biskuit rendah lemak.
Biasakan anak menikmati aneka macam sayur dan buah sejak usia kanak-kanak.
Ajarkan anak untuk mengonsumsi makan sesuai kebutuhan. Jangan biasakan anak makan sebanyak-banyaknya.
Ajak anak ikut menyiapkan hidangan makan.
Jangan berikan terlalu banyak gula ke dalam minuman dan makanan.
Jangan membuat anak merasa bersalah karena memakan terlalu banyak menu bervariasi.
------------------------------------------------------------------------------------ batas Halaman 20 – 21 Atur jadwal makan Pola makan yang salah bisa menyebabkan si kecil obesitas atau bahkan kurus kering. Terlalu banyak makan tanpa adanya jadwal makan yang teratur, membuat anak obesitas. Sebaliknya, banyaknya kegiatan ekstra yang harus dilakukan anak dalam sehari, juga bisa membuat anak lupa makan atau tidak berselera makan. Akibatnya, anak menjadi kurus.
Kebiasaan seperti ini dapat mengganggu pertumbuhan anak. Untuk mengatasinya, orang tua perlu menerapkan jadwal makan yang harus ditepati anak.
Biasakan anak makan sehari 3 kali, berupa makanan lengkap seperti nasi, lauk, sayur, buah, dan air putih. Tambahkan camilan di pagi dan sore hari. Sediakan pula segelas susu 2 kali sehari, di pagi dan sore hari.
Dengan membiasakan anak makan teratur, akan akan merasakan lapar pada waktu yang sama, saat makan tiba. Dengan demikian, anak lebih mudah diajak makan. Sebaliknya,kebiasaan makan yang tidak teratur akan membuat anak tidak mengenal waktu makan, karena ia menganggap bisa makan setiap kali ia merasa lapar. Akibatnya asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh jadi tidak seimbang. Contoh mengatur menu dan jadwal makan anak :
jam 06.00 Bangun tidur : 1 gelas susu coklat jam 08.00 makan pagi : nasi, telur dadar campur sayur , pisang jam 10.00 snack pagi : pastel / lemper jam 12.30 makan siang : nasi, sup ayam dengan sayur, tahu isi, pepaya jam 15.00 snack siang : 1 piring kecil puding jam 17.00 : 1 gelas susu stroberi jam 18.30 makan malam : nasi, ikan filet goreng, orak-arik telur brokoli, jeruk Agar waktu makan anak bisa dilakukan sesuai jadwal, Ibu wajib menyediakan waktu makan yang menyenangkan, agar anak betah makan bersama di meja makan. Tips membangun selera makan anak
Variasikan menu makan yang berbeda setiap hari
Sajikan makanan dalam bentuk-bentuk lucu yang dikenal oleh anak, seperti bentuk boneka, hewan, bintang, dan lain-lain
Sediakan peralatan makan yang menarik dan berwarna-warni
Sediakan porsi kecil. Bila ia ingin tambah, berikan secukupnya
Jangan memaksa anak memakan makanan yang disukainya. Kenalkan makanan baru dengan lembut dan pengertian, agar anak tertarik untuk mencobanya
Temani anak makan dengan sabar. Bila anak makan dengan lambat, jangan dibentak atau dimarahi.
------------------------------------------------------------------------------ batas Halaman 22 – 23 Tempat makan yang unik dan berwarna Salah satu cara untuk menggugah selera makan anak adalah peralatan makan yang unik, lucu, dan berwarna-warni. Ibu bisa menyediakan aneka pilihan bentuk peralatan makan anak, mulai dari bentuk hewan, bentuk buah, bentuk bintang, bentuk boneka, dan lain-lain. Bila si kecil memilih piring makan berbentuk hewan, ajak anak mengenal kebiasaan hewan yang ada di piringnya, serta bagaimana mereka makan. “ Piring adek berbentuk beruang. Beruang suka makan ikan, lho... Apakah rasa ikan di piring adek sama dengan rasa ikan yang biasa dimakan oleh beruang? Tentunya rasa ikan di piring adek lebih enak, ya... Cobain, deh...“ Lalu biarkan si kecil mencoba potongan-potongan ikan di piringnya. Atau ketika si kecil memilih piring makan yang berwarna warni, Ibu bisa mengenalkan warna-warna kepada si kecil. “ Warna kuning, seperti jagung pipil, “ lalu biarkan si kecil mencoba makanan berwarna kuning. “ Warna hijau, seperti buncis rebus,” lalu biarkan adek mencobanya. Atau “ Warna orange, seperti wortel rebus di piring adek, “ lalu biarkan ia mencobanya.
Aneka bentuk tempat makan anak Selain tempat makan yang menarik, bentuk penyajian makanan yang menarik juga dapat menggugah selera makan anak. Makanan yang disajikan dalam bentuk boneka, misalnya, akan membuat anak tertarik untuk memulai makan dari bagian-bagian tubuh boneka seperti hidung dari wortel, mulut dari tahu, tangan dari buncis, dan lain sebagaimya.
Salah satu bentuk kreasi penyajian makanan untuk anak ------------------------------------------------------------------------------ batas Halaman 24 - 25 Sebelum dan Sesudah Makan Saat makan sedang berlangsung ketika si kecil tiba-tiba berdiri, menjulurkan badannya untuk menjangkau sepiring lauk yang terletak agak jauh dari kursi makannya. Sikap itu tidak hanya mengganggu orang yang sedang makan di dekatnya, tetapi juga bisa menimbulkan kegaduhan kecil bila karena sikapnya ia malah menumpahkan gelas minumnya. Kalau sudah begitu, siapakah yang salah? Si kecil atau orang tuanya? Apa jadinya bila kejadian seperti itu terjadi pada saat menghadiri jamuan bersama teman kantor atau kerabat? Seorang anak perlu diajarkan etika makan yang benar, agar tidak melakukan hal-hal yang tidak seharusnya saat berada di meja makan. Tips aturan di meja makan
Biasakan anak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Ajarkan anak untuk meminta ‘ tolong ‘ saat menginginkan makanan yang letaknya jauh dari jangkauannya, dan mengucapkan ‘ terima kasih ‘ setelah menerima bantuan dari orang lain.
Biasakan berdoa sebelum dan sesudah makan.
Pasang serbet makan di dada atau pangkuan anak, agar makanan tidak berceceran ke mana-mana.
Jangan membawa mainan atau buku ke meja makan
Ambil makanan dalam porsi kecil.
Kunyahlah makanan perlahan-lahan dalam mulut yang tertutup. Jangan mengeluarkan suara saat sedang mengunyah makanan.
Jangan menyeruput makanan atau minuman.
Gunakan pisau dan garpu untuk memotong makanan. Jangan sampai sendok dan garpu beradu di atas piring hingga menimbulkan suara bergemerincing.
Biasakan menghabiskan makanan di atas piring hingga bersih.
Biasakan membawa piring makan yang kotor ke bak pencuci piring seusai makan
Menjelaskan perlunya etika makan kepada anak mungkin agak sulit. Namun hal ini perlu diberitahukan sejak dini. Hal yang perlu diperhatikan saat mengajarkan etika di meja makan antara lain :
Mengenalkan bagaimana harus bersikap di meja makan bisa dilakukan saat makan bersama di rumah. Saat si kecil melakukan hal yang melanggar aturan makan, segera tegur dengan lembut lalu beritahukan cara yang benar.
Ajarkan apa yang harus dilakukan dan yang tidak harus dilakukan.
Berikan contoh cara makan yang benar saat sedang makan bersama di meja makan.
Jangan lupa, berikan pujian untuk si kecil saat ia berhasil melakukan cara makan yang benar.
------------------------------------------------------------------------------ batas Halaman 26 - 27 Belajar Makan Sendiri, Ayo Jangan Berantakan... Acara makan belum lagi selesai, saat mulut si kecil terlihat belepotan dengan saus. Nggak hanya itu saja, tangan kanannya mengambil makan dari piring, sedangkan tangan kirinya mengobok-obok saus di mangkuk. Makananpun berceceran di mana-mana. Jangan bingung dan panik. Semua itu merupakan bagian dari proses pembelajaran. Semua anak yang sedang dalam tahap belajar makan, yang juga merupakan bagian dari latihan motorik anak. Tidak ada anak yang langsung bisa memegang sendok dan garpu dengan benar. Tidak ada juga anak yang bisa langsung menyuapkan makanan dengan benar. Tidak ada anak yang tidak makan dengan berantakan.Seiring dengan bertambahnya usia dan ketrampilan motoriknya, anak pasti akan bisa makan sendiri dengan rapi dan bersih. Beberapa tips yang perlu diperhatikan orang tua.
Sabar. Ketika makanan anak mulai berceceran, jangan lantas tergoda untuk menyuapinya. Itu akan membuat proses belajar makan berjalan lebih lambat.
Jangan makan sambil berjalan-jalan. Dudukkan anak di kursi makan. Sediakan makanan lengkap dengan sendok dan garpu.
Bersihkan meja makan anak sebelum mulai makan, dan sediakan peralatan makan khusus. Dengan demikian bila makanan tercecer dan anak mengambil untuk dimakan kembali, makanan tersebut tidak kotor.
Sediakan makanan dengan porsi kecil. Makanan yang terlalu banyak di piring dapat menyebabkan anak enggan dan malas untuk menghabiskannya.
Pilih makanan yang mudah melekat dengan sendok, agar makanan yang disuapkan ke mulut anak tidak mudah tumpah.
Sediakan piring tambahan untuk menyediakan seporsi makanan untuk si kecil. Isikan seperempat porsi ke piring anak untuk dihabiskan. Setelah makanan di piring anak habis, tambahkan seperempat porsi lagi. Demikian seterusnya hingga anak berhasil menghabiskan satu porsi makanan.
Berikan pujian setiap kali anak berhasil menghabiskan makanan.
------------------------------------------------------------------------------ batas Halaman 28 - 29 Ayo, Kita Masak Sendiri! Berkreasi bersama si Kecil... Salah satu cara menumbuhkan selera makan anak adalah dengan mengajaknya memasak atau menyajikan makan sendiri. Ketika anak dipercaya untuk membuat masakan sendiri sesuai dengan seleranya, ia akan jadi bersemangat. Selain itu, ia juga akan belajar bertanggung jawab untuk menghabiskan makanan yang sudah dipilihnya. Anak balita mungkin belum bisa diajak memasak yang rumit. Mulailah dengan mengajaknya untuk membantu menghias penyajian makanan. “ Adek mau makan siangnya dibentuk apa? Mama punya beberapa pilihan, bentuk muka doggie, bentuk boneka, atau sarang burung? “ Setelah anak memilih salah satu bentuk makan siangnya, misalnya bentuk muka doggie, Ibu bisa mulai menyiapkan bahan-bahan di meja, agar bisa dihias oleh si kecil. Yang perlu disediakan :
Nasi yang sudah dicetak bulat tipis
Telur matasapi
Nugget bentuk panjang.
Mayonaise
Wortel rebus diiris panjang (bisa juga diganti dengan potongan buncis)
Tomat satu iris tipis
selada
Setelah semua bahan siap, ajak si kecil untuk menghiasnya. Suruh si kecil membuat kepala doggie dengan meletakkan telur matasapi di atas nasi. Kemudian minta si kecil membuat mata doggie dari mayonaise dan menambahkan potongan kismis di atasnya. Berikan potongan wortel rebus atau buncis, untuk diletakkan di mulutnya. Untuk hiasan di kepala doggie, minta si kecil meletakkan daun selada dan tomat di atasnya. Setelah makan siang bentuk doggie selesai dihias, ajak si kecil makan bersama. Mulailah dengan memakan bagian-bagian kepala doggie. Misalnya makan nasi dengan telinga kanan doggie, makan nasi dengan mulut doggie, dan seterusnya.
Menghias makan siang berbentuk doggie ------------------------------------------------------------------------------ batas Halaman 30 - 31 Resep Bentuk makan yang menarik dapat menggugah selera si kecil. Lebih bagus lagi bila si kecil bisa diikutsertakan untuk memasak bersama. Tentunya memasak yang aman dilakukan oleh si kecil. Berikut resep yang mudah dikerjakan bersama si kecil. Sarang anak burung Bahan : 100 g spageti, rebus hingga lunak 1 sdm minyak zaitun 2 sdm saus spagetti 10 butir telur puyuh, rebus lalu kupas 100 g tepung tempura 1 putih telur, kocok lepas 600 ml minyak untuk menggoreng Hiasan : Daun selada Wortel Kismis Mayonaise Cara membuat : · panaskan minyak zaitun, masukkan saus spageti. Setelah itu masukkan pula spagetinya. Aduk hingga rata. Angkat dan sisihkan. · Tata spagetti dalam mangkuk hingga menyerupai sarang burung. · Celupkan 5 butir telur puyuh dalam kocokan putih telur. Lalu lumuri dengan tepung tempura. Goreng. · Susun 2 telur puyuh yang sudah digoreng. 1 buah di bagian atas, dan 2 buah di bagian bawah, hingga menyerupai anak burung. Hias bagian kepala dengan irisan wortel tipis, menyerupai mulut. Buat mata dengan mayonaise, tambahkan potongan kismis di atasnya. · Makanan siap dihidangkan
Steik Ikan Bentuk Boneka Bahan : 2 buah filet ikan (kakap atau gurami), potong bentuk bulat dan persegi 1 sdt garam 1 sdt merica bubuk Bahan perendam (aduk rata) : 1 sdm air jeruk lemon 3 sdm saus hoisin/ saus inggris / saus tiram ½ sdt gula pasir 3 sdt madu Bahan pelengkap : 50 g brokoli, rebus 50 g wortel, rebus 50 g jagung manis pipilan, rebus 50 g buncis, rebus 5 sdm saus tomat Cara membuat :
Rendam ikan dalam bahan perendam selama 30 menit
Panggang di atas alat pemangggang hingga berwarna kecoklatan, sambil sesekali diolesi bumbu perendam. Angkat.
Cara menyajikan :
Atur potongan ikan berbentuk bulat sebagai kepala, dan potongan ikan berbentuk kotak sebagai badan
Letakkan lembaran daun selada di bawah potongan ikan berbentuk bulat. Letakkan rebusan brokoli di sebelahnya.
Letakkan 2 butir pipilan jagung sebagai mata dan satu butir pipilan jagung sebagai mulut. Letakkan pula potongan wortel sebagai hidungnya dan pembatas di lehernya.
Hiasi ikan bagian kotak (badan boneka) dengan ukiran dari mayonaise.
Taruh potongan buncis di kiri kanan badan, sebagai tangan
Taruh potongan wortel di bagian bawah sebagai kaki
Steik ikan berbentuk boneka siap disantap bersama
------------------------------------------------------------------------------ batas Halaman 32 Info Susu Setiap orang pasti pernah mendengar istilah empat sehat lima sempurna. Segelas susu merupakan menu pelengkap untuk menyempurnakan kebutuhan gizi setiap orang. Di dalam segelas susu terdapat karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Karena itulah susu dijadikan pilihan penting untuk melengkapi kebutuhan gizi si kecil. Manfaat kandungan susu untuk pertumbuhan :
Kalsium, dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi
Protein, dibutuhkan untuk membangun sel – sel dalam tubuh
Lemak, dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan otak dan saraf
Karbohidrat, dibutuhkan untuk pertumbuhan anak, karena membantu menyerap kalsium dan mineral lainnya